Sumber Bungur Sustainable Agriculture (SBSA)

Apa itu SBSA?

Madura merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah utara Surabaya, dengan luas sekitar 1.568 KM². Sebagian masyarakat Madura hingga saat ini masih bergantung pada sektor Peternakan dan Pertanian sebagai sumber penghasilan utama. Mayoritas pada setiap rumah orang Madura mempunyai ternak sapi. Mindset yang melekat pada orang Madura bahwa sapi dijadikan sebagai tabungan yang apabila butuh uang sewaktu-waktu bisa dijual, padahal apabila ditekuni dan diternakkan secara komersial bisa lebih daripada sekedar sebagai tabungan. Dari rumpun budaya, komoditas ternak yang terkenal dan erat kaitannya dengan budaya dari Pulau Madura sapi sonok, dan karapan sapi (bullrace). Sedangkan dari komoditas ternak yang paling banyak dikenal tentunya yaitu Sapi Madura dan Domba Ekor Gemuk (DEG). Warga Madura pada umumnya menggunakan sapi untuk membajak sawah pada lahan pertaniannya, sehingga mayoritas jika mempunyai sawah/lahan pertaninnya identik juga dengan mempunyai sapi. Hal tersebut masih melekat hingga saat ini secara turun-temurun. Sedangkan dari sektor Pertanian, mayoritas menjadikan padi, jagung, dan tembakau hingga garam sebagai komoditas utama pertanian

            Indonesia merupakan negara agraris, dengan kurang lebih 1,9 juta kilometer persegi daratan, yang sangat potensial untuk dikembangkan untuk sektor pertanian. Hal tersebut didukung dari sisi Klimatologi, Indonesia hanya mempunyai dua musim utama, yaitu kemarau dan penghujan. Namun, hingga saat ini kondisi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu faktor utamanya yaitu menurunnya minta pemuda untuk langsung terjun di sektor pertanian. Data tersebut dibuktikan dalam beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa rata-rata usia petani saat ini diatas 65 tahun. Sebaliknya, usia produktif dibawah 45 tahun justru mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Jika dilihat dari background pendidikan petani di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat Pendidikan SD dan SMP masih mendominasi, sedangkan lulusan perguruan tinggi hanya berkisar 0,57%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pendidikan selayaknya berperan penting sebagai pelaku utama pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Sistem pendidikan Indonesia harus berbenah diri dengan meningkatkan kualitas pendidikan formal maupun non-formal, sebagai penyuluh ataupun praktisi di sektor peternakan. Di sisi lain, BPS juga mencatat sepanjang April-Juni 2020, kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 15,46 dan tumbuh 2,19% secara year on year, disamping banyak sektor yang ‘gulung tikar’ akibat bencana Covid-19.

            SMK Sumber Bungur dengan kejuruan Agribisnis Ternak Unggas (ATU) dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATP) mengahdirkan Sumber Bungur Sustainable Agriculture (SBSA), hadir sebagai wadah kokurikuler dibawah SMK Sumber Bungur yang memberikan fasilitas, pelayanan, dan lahan-lahan produktif bagi siswa/i yang concern dalam bidang pertanian dan peternakan. Fokus utama SBSA yaitu mempersiapkan siswa/i SMK Sumber Bungur dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan akan telah, sedang, dan akan dihadapi pada sektor pertanian dan peternakan, sehingga menjadi insan yang expert di bidangnya. Berani bertumbuh dan berkembang bersama, demi ketahanan pangan Indonesia.

Fasilitas SBSA :

1. Kandang ayam petelur (layer)
2. Kandang ayam pedaging (broiler)
3. Kandang ayam lepas petelur (layer free-cage)
4. Kandang ayam kampung
5. Gudang pakan
6. Kebun buah produktif
7. Lahan pertanian terbuka
8. Lahan pertanian tetutup (greenhouse)
9. Lahan penyemaian tertutup (semi-greenhouse)
10. Gudang benih dan alat pertanian
11. Gudang produk
12. Kandang kambing –exclude